Wartawan adalah pekerja jurnalistik. Peran seorang wartawan sangat penting dalam pencapaian karya jurnalistik. Namun, menjadi seorang wartawan bukanlah pekerjaan yang mudah. Setidaknya, seorang wartawan harus memiliki pengetahuan dan pemahaman mengenai dasar-dasar peliputan. Sebelum terjun ke lapangan, wartawan terlebih dahulu telah diberikan perencanaan dan informasi mengenai peristiwa yang akan diliput oleh pimpinan mereka dalam sebuah pertemuan yang sering disebut rapat redaksi. Seorang wartawan harus selalu berpedoman pada Kode Etik Jurnalistik agar segala tindakan yang dilakukan tidak melanggar dan merugikan pihak-pihak tertentu. Setelah mengantongi gambaran tentang peristiwa yang akan diliput, barulah seorang wartawan melakukan peliputan dan melaporkan hasil liputannya kepada redaksi.
Tidak semua peristiwa yang terjadi layak untuk diberitakan kepada masyarakat. Dalam hal inilah seorang wartawan harus jeli dalam memilih peristiwa apa yang akan diliput. Sebuah berita akan layak untuk dipublikasikan ke masyarakat apabila berita tersebut telah mendapat persetujuan dari pihak redaksi. Selain itu, berita tersebut harus mampu menarik perhatian pembaca/pendengar/penonton, berita tersebut dibutuhkan oleh masyarakat, berita tersebut harus memiliki nilai kedekatan dengan masyarakat, dan isi berita tersebut harus mencakup 5W + 1H.
Seorang wartawan haruslah memiliki strategi dalam mencari berita agar narasumber yang diwawancarai dapat memberikan keterangan/informasi yang dibutuhkan. Seorang wartawan harus memiliki keterampilan berbicara yang baik agar mampu memancing (memberikan pertanyaan pancingan) bagi narasumber yang tidak mau angkat bicara terkait peristiwa yang akan diliput. Selain itu, wartawan haruslah memiliki relasi yang banyak di kalangan masyarakat. Akan tetapi, relasi tersebut haruslah dapat dipercaya. Seorang wartawan seharusnya tidak terlalu dekat dengan narasumber agar tidak berpengaruh pada keobyektifan berita. Hal ini tidak terlepas dari Kode Etik Jurnalistik, yakni ‘keobjektifan dan CBS (Cover Both Side)’.
Ketika meliput berita, ada beberapa hambatan yang dialami oleh wartawan. Misalnya, narasumber yang tidak mau memberi keterangan (informasi), kesibukan narasumber sehingga sulit untuk dihubungi, serta sarana transportasi untuk mencapai lokasi peristiwa yang diliput, terutama di daerah pedalaman. Tidak jarang wartawan harus membuang-buang waktu karena harus menunggu narasumber yang tidak tepat waktu.
0 komentar:
Posting Komentar